Sabtu, 18 September 2010

Haji

Kami pergi naik haji pada tahun 1997, tepat setelah setahun kemudian terjadi krisis melanda Indonesia. Sehingga ONH hanya sekitar 7 juta rupiah. Kemudian ONH naik terus mulai thn 1998 dari 15 juta, 20 juta dan sekatrang sekitar 30 juta. Bersukur kami kepada Allah sehingga kami dapat menunaikan ibadah thn 1997. Jika  hendak melakukan suatu pekerjaan ibadah harus dilakukan dengan niat sebelumnya. Kami sebelum pergi haji 1997, niat telah dipasang tapi apa daya belum ada dananya. Keadaan ini juga kami duga karena  kami belum mengetahui tata cara  haji yang benar, dan kami juga masih banyak melakukan bid'ah dalam melaksanakan ibadah. Alhamdullilah dan bersukur kepada Allah kami diberi petunjuk untuk mengikuti dan melaksanakan sunnah Nabi Muhammad saw sejak tahun 1993. Sehingga melaksankaan atau melakukkan ibadah dari thn 1950 sampai 1993 ternyata telah penuh melakukan kesirikan, bid'ah dan kemunafikan yang tidak sesuai tuntunan sunnah Nabi Muhammad saw. Ringkas kata mengikuti ahli sunnah waljamah akan bertentangan dengan ahli bid'ah. 

Dalam melaksanakan haji banyak terdapat bid'ah - bid'ah yang harus kita hindari. Petunjuk manasik haji dari Depag sebaiknya jangan dituruti, karena banyak terdapat pelaksanaan haji yang tidak sesuai dengan haji Nabi Muhammad saw. 

Pertama, sebelum naik pesawat haji sebaiknya mandi bersih dulu di asrama haji, belum mengenakan pakaian ihrom. kemudian pergi ke bandara. Pakaian ihrom dipakai 20 menit sebelum mendarat di Bandara King Abdul Azis. Yaitu tepat melewati mikot haji Kurnul Manazil. Pengumunan dalam pesawat kadang kala ada bahwa  hendak mendarat di bandara King Abdul Azis 20 menit kemudian. Jika tidak ada pengumuman maka  tanyakan pada pramugari kapan akan mendarat di bandara King Abdul Azis. Tidakan ini harus dilakukan karena jika pergi haji, ihrom di gunakan pada waktu mikod di Kurnul Manazil. Ini primsip haji dan harus dituruti. 

Jika akan pergi haji sebaiknya usahakan masuk pada Kelompok Terbang kedua  atau terakhir yaitu rombongan haji yang langsung mendarat di Jedah dan menjalankan umroh di Makkah. Jika menggunakan Kelompok Terbang pertama, maka setelah mendarat di Jedah terus langsung ke Madinah. Jadi pergi haji piknik dulu ke Madinah  dan menjalankan solat arbain (40 x). Solat arbain ini juga tidak ada petunjuk sunah dari Nabi dan harus  di tinggalkan dan jangan dilakukan. 

Setelah mendarat di Jedah , maka menunggu bis untuk pergi ke Makkah. Umumnya jemaah yang tidak miqod di pesawat, mereka mandi di bandara dan menggunakan ikrom, selayaknya seperti telah dipraktekan oleh Presiden Pertama Ir. Sukarno. Sebaiknya menggunakan iqrom di bandara jangan dilakukan karena tidak ada petunjuk dari Nabi.   Setelah sampai di penginapan di Mekkah, maka besok pagi dengan masih menggunakan ihrom melakukan umroh. Untuk memasuki Masjidil Haram waktu melaksanakan umroh di sunahkan melalui Pintu Babu Salam yaitu pintu di sebelah kanan Haram. Babus Salam tersebut harus dicari yaitu jika menghadap pintu masuk Haram, maka jalan kearah kanan dan terus menelusuri sampai jumpa Babus Salam. 

Setelah masuk akan melihat Kaabah, maka ucapkan " Allohuma anta salam............". Kemudian lakukan tawaf mengelilingi Haram sebanyak 7 putaran. Selama melakukan tawaf maka ucapkan doa sederhana  yaitu " Robbana adina fidunia............." yaitu doa sapujagat. Pada petunjuk manasik haji Depag banyak terdapat doa dalam melakukan tawaf, sampai jemaah membawa buku doa sambil tawaf. Keadaan ini jangan dilakukan karena tidak sesuai dengan petunjuk Nabi.  

Setiap kali putaran usahakan mencium Hajar Aswad, kalau tidak mampu lakukan saja dengan isyarat. Jangan memaksakan diri untuk mencium, karena akan berdesak-desakan dan saling menyakiti jamaah. Lakukan saja dengan isyarat setelah menjapai garis coklat.

Setelah selesai tawaf, maka lakukan solat 2 rakaat di belakang Makam Ibrahim. Usahakan pada waktu solaat jangan ada orang yang melewati solat. Lebih baik orang yang mau melewati menunggu 40 tahun baru dia bisa lewat. Jika ada jemaah yang lewat di depan maka dijegah dengan membentangkan tangan, sehingga tau bahwa ada yang solat.

Setelah solat di belakang Makam Ibrahim, maka lakukan sa'i antara Safa dan Marwa. Yaitu melakukan perjalanan biasa dan lari-lari kecil antara Safa dan Marwa. Setiap kali melakukan sa'i maka di Sofa berhenti dan berdoa menghadap Kaabah, kemudian lanjutkan sa'i  lagi sehingga cukup 7 putaran.

Setelah sa'i selesai maka lakukan tahalul dengan memotong rambut seadanya beberapa lembar. Maka setelah tahulul selesailah umroh dan lepaskan pakaian ihrom dan berpakaian biasa. Berpakaian biasa ini sampai menjelah ibadah haji tanggal 8 Zulhijah. 

Pada pagi hari tanggal 8 Zulhijah, maka mandi dan solat subuh, setelah waktu dhuha maka terus menggunakan ihrom. Kemudian berangkat ke MINA. Rombongan jemaah haji Indonesia umumnya langsung ke padang arafah, bawa lilin dan menginap di Arafah, jangan dilakukan ini. Untuk pergi ke MINA beritahukan dulu ketua maktab, bahwa akan pergi ke MINA sehingga tidak dicari-cari. Setelah mendapatkan tempat nginap di MINA, maka lakukan solat zuhur dan asar di jamak dan yang di kosor. Pada pagi hari tanggal 9 Zulhijah setelah salat subuh pergi ke padang Arafah  dengan jalan kaki atau cari taxi ke Arafah dan turun di Namirah sampai di Namirah kemungkinan sekitar jam 9 pagi. Cari tempat yang baik biasanya di bawah jembatan wadi uronah tunggu sampai masuk waktu zuhur. Menjelang masuk waktu zuhur ada kutbah di Mesjid Namiroh, bisa di dengar khutbahnya atau tidak "no problem".

Setelah masuk waktu zuhur solat zuhur dan asar di jamak dan di kosor, kemudian masuk ke padang Arafah temui rombongan haji Indonesia. Setelah jumpa maka lakukan wukuf dengan berdiam diri dan berdoa kepada Allah sampai menjelang Magrib atau sampai terbenam matahari. Jadi wukuf hanya seperempat hari di Padang Arafah yaitu dari setelah solat zuhur dan asar sampai terbenam matahari.  
Setelah itu beranjak dari padang Arah menuju Muzdalifah. dan mabit di Muzdalifah. Lakukan solat magrib dan isya di jamak dan di kosor. Kemudian tidur hingga menjelang subuh.Umumnya jamaah setelah dari padang Arafar langsung ke Mina atau ke Mekah, jangan dilakukan karena tidak ada dari Nabi. 

Setelah shalat shubuh di Muzdalifah maka berdoa sambil merendahkan diri hingga terang. Perjalanan dari Muzdalifah ke Mina bisa dilakukan dan dalam perjalanan mencari batu kerikil 7 butir saja untuk melempar jumrah akobah. Sampai di lembah Muhassir harus cepat-cepat karena pada tempat ini ada laknak Allah terhadap tentara gajah dari Yaman. Kalau bisa Muzdalifah ke Mina jalan kaki saja. Pergi ke MINA untuk melontar jumrah aqobaah (sumur yang paling besar dan paling ujung). Cara melempar dengan menghadap ke utara dengan 7 lemparan. Sesudah berdoa naka berdoa dengan doa yang panjang. Waktu melempar adalah waktu dhuha dimana matahari sepenggalahan saja.  Umumnya ada beberapa  jamaah melakukan lempar jumrah dari sore sampai tengah malam jangan dilakukan karena tidak sesuai dengan Nabi.

Setelah melempar jumroh aqobah lakukan tahaalul shughro, mencukur kepala sehingga botak untuk jamaah pria. Kemudian mengganti pakaian ihrom dengan pakaian biasa, mencukur rambut dan tawaf ifadhoh. Apa bila tanggal 10 dapat melakukan tawaf  ifadah hinggga malam hari, maka harus memakai kain ihrom seperti sebelum melontar jumrah akobah. Cukur rambut, korban dan tawaf ifadhoh boleh tidak berurutan. Shalat dhuhur dan asar di Mekkah. Potong korban dilakukan sendiri di jabal qurban. Beli pisau 5 real , cari kambing dengan harga sekitar 250 atau 200 real ketika itu. Berikan daging kurban kepada penjual kambing dengan halal. Ibadah qurban tidak boleh diupahkan dan harus dilakukan sendiri. Perhatian pada tempat cukur rambut hati-hati banyak silet setelah melontar, karena banyak orang cukur rambut dekat jamarat.
Catatan lokasi yang sempit dan ramai saat haji adalah sa'i tawaf , Mina dan lontar jumrah di jamaratt.

Tanggal 11 Zulhijah melontar 3 jumroh , jumroh pertama  dan kedua berdoa sesudah melontar, sedang setelah jumroh ketiga tidak. Jika pulang dari Mina ke Mekah setelah tanggal 12 namanya nafar awal.  Pada malam-malam di Mina boleh melakukan tawaf di Mekah.

Tanggal 13 Zulhijah melontar lagi seperti tanggal 11 dan 12 dan setelah itu baru pulang ke Mekah, nama nafar tsani. Maka setelah ini berakhirlah ibadah haji dan siap-siap di Mekah untuk pulang.

Jika hendak berangkat ke Madinah, lakukan tawaf wadaa dengan menggunakan pakaian biasa saja tanpa lari-lari kecil. 

Catatan Lain:

1. Umrah hanya dilakukan 1 x saja yaitu pada waktu kedatangan di Mekkah. Umumnya jemaah melakukan umraah beberap kali dengan mikot di luar Mekkah.
2. Selama melakukan perjalanan haji solat magrib dan isa di jamak dan dikosor serta zuhur dan asar juga.

Daftar Bacaan :

1. Ibnu Qoyyim Al Jauziah " Zaadul Ma'aad Fi Hadji Koiri Ibaad" 

2. Haji dan Umrah menurut periwayatan Jabir R.A.

3. Abduraahman Madjri " Sifat Hajji daan Umrah Rasullah saw"


Foto kenangan ibadah haji difoto di Mekah, Madinah, Jabal Rahmaah dan Laut Merah Jeddah haji 1997.


   

1 komentar:

  1. Tulisan ini ditujukan pada sohib Endang Safrullah yang akan melakukan ibadah haji tahun 1431 H atau tahun 2010. Semoga tulisan dapaan bernamfaat untuknya. Wassalam.

    BalasHapus